RSS

Wujud keimanan dalam Islam

Iman adalah pembenaran yang bersifat pasti. Keimanan merupakan suatu yang harus diyakini oleh hati dan akal, diucapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan perbuatan. Keimanan harus dicari dan dibuktikan kebenarannya. Keimanan tidak bisa diwarisi oleh seorang anak dari orang tuanya. Karena keimanan adalah sesuatu yang lahir dari pemahaman.
Walaupun pada dasarnya setiap manusia memiliki naluri beragama yang fitrah dalam dirinya, namun terkadang semata naluri saja tidak cukup untuk membangun keimanan yang kokoh. Naluri beragama yang ada pada diri manusa ini atau yang biasa disebut dengan Gharizah at-tadayyun jika dibiarkan saja tanpa dibantu oleh akal maka biasanya akan menambah-nambahi keimanan dengan sesuatu yang tidak ada dasarnya.
Oleh sebab itu, tidak bisa dibenarkan jika keimanan hanya dibangun berlandaskan perasaan hati(naluri) semata saja. Akibat paling fatal dari hal ini adalah bisa menyebabkan terjerumusnya keimanan kita pada hal-hal tahayul, khurafat, bid'ah dan kesyirikan.
Keimanan kadang naik kadang menurun. Ketika keimanan tidak dipupuk dan dibiarkan nganggur saja maka keimanan itu akan semakin pudar dan luntur. Ketika keimanan itu sering kita pupuk dan kita sirami maka ia akan semakin tumbuh dan kokoh. Al quran mengibaratkan keimanan yang baik itu seperti pohon yang baik yang akar-akarnya teguh dan cabang-cabangnya menjulang ke langit, setiap tahunny menghasilkan buah-buahan dengan izin Allah(QS.IBERHIM:24). kemudian keimanan yang buruk itu diumpakn seperti pohon yang buruk yang akar-akarnya tercabut dari permukaan bumi sehingga tidak dapat tetap tegak sedikidpun.(QS.IBERAHIM:26).
Karena itulah kemudian memupuk keimanan merupakan sesuatu yang mutlak diperlukan oleh setiap orang yang beriman. Lantas sekarang bagaimanakah cara kita memupuk keimanan itu? Kembali kita ikuti petunjuk AlQuran dimana di dalamnya dikatakan bahwasanya Allah menjadikan ketentraman hati sebagai penambah keimanan bagi setiap orang beriman.(QS.AL-FATH:4). Pertanyaannya bagaimanakah kita memperoleh ketentraman hati? apakah dengan mendengarkan musik, atau dengan main game,atau dengan piknik? ternyata tidak demikian. Alquran kembali mengajarkan kepada kita untuk mendaptkan ketentraman hati jalan satu-satunya adalah dengan banyak-banyak mengingat Allah.
Dengan demikian sudah sepatutnya bagi kita orang beriman untuk mengingat Allah di setiap keadaan. Menjaga aturan-aturan Allah di setiap aktifitas kita, sebab setiap aktifitas orang beriman itu telah diatur oleh Allah melalui syariat-NYa.
Walhasil, jika keimanan kita ingin terus terjaga maka kita wajib mengikatkan diri dengan hukum-hukum Allah seluruhnya. Mengingat Allah di setiap waktu, sehingga rasa takut terhadap pengawasan Allah terus ada pada diri kita. Dengan begitu, kita akan terus terpacu untuk enjaga diari dan menjalankan segala perintah-Nya dan menjahui segala larangan-Nya.
Akhirnya, itulah wujud keimanan yang sempurna.
Wallahu a'llam bisshowwab

0 komentar:

Posting Komentar